Curug dalam bahasa Sunda artinya air terjun, travelers. Sedangkan Cibeureum artinya air berwarna merah. Jadi Curug Cibeureum itu airnya berwarna merah? Menurut kabar burung, dulu banget di Curug Cibeureum ada seorang pertapa yang tekun bermeditasi di bawah air terjun ini. Suatu hari tubuhnya menghilang (moksa) dan warna air terjun mendadak berubah menjadi merah. Sejak saat itulah masyarakat setempat menamai air terjun ini Curug Cibeureum.
Curug Cibeureum adalah sebuah air terjun yang termasuk dalam wilayah Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) Cibodas, Kabupaten Cianjur. Dan diperlukan sedikit usaha sebelum kamu bisa menikmati keindahannya, yaitu dengan berjalan kaki selama satu jam dari pintu masuk TNGP. Kalo kamu udah sering naik turun Gunung Gede Pangrango pasti udah ngga asing dengan Curug Cibeureum, soalnya jalurnya searah sama jalur pendakian ke dua gunung yang populer di kalangan pecinta alam itu.
Saran Pegipegi sih sebaiknya kamu berangkat ke sini pagi-pagi supaya bisa memuaskan rasa dahagamu sama pemandangan yang serba hijau dan alami di sepanjang perjalanan menuju Curug Cibeureum. Setelah beberapa menit berjalan kaki kamu akan menemukan Telaga Biru yang airnya tenang, jernih dan warnanya benar-benar biru. Menurut pengelola Curug Cibeureum, warna biru di telaga ini didapatkan dari sejenis ganggang yang tumbuh di dasar telaga, travelers.
Sekitar 2 km kemudian kamu akan melewati semacam jembatan kayu yang panjang dan meliuk-liuk di atas hamparan rumput yang dinamakan Rawa Gayonggong. Di sini kamu musti waspada karena ada beberapa lubang akibat kayu yang udah dimakan usia. Kakimu bisa terperosok di sini kalo kamu kurang berhati-hati. Kalo capek jalan berhenti aja sebentar karena pemandangan di Rawa Gayonggong cocok banget buat berselfie bersama teman atau si doi.
Abis ngelewatin Rawa Gayonggong kamu akan sampai di semacam pertigaan yang bernama Panyancangan Kuda. Di situ tertulis beberapa tempat yang bisa kamu tuju seperti pemandian air panas, Puncak Gede, Kandang Badak dan Puncak Pangrango. Ikuti aja papan yang menunjuk ke arah Curug Cibeureum n sebentar aja kamu udah nyampe di air terjun legendaris ini.
Curug Cibeureum ini spesial karena ada tiga air terjun sekaligus yang bisa kamu lihat di sana. Yang pertama adalah Curug Cibeureum, sedangkan dua lainnya adalah Curug Cikundul dan Curug Cidendeng. Curug Cibeureum lebih mudah dikenali berkat dinding tebingnya yang berhiaskan lumut merah, tanaman endemik di kawasan ini. Kalo Curug Cidendeng dan Curung Cikundul letaknya agak tersembunyi n medannya juga jauh lebih terjal. Kamu perlu hati-hati kalo berkunjung ke Curug Cibeureum di musim hujan karena debit air terjun sedang tinggi dan sudah pasti arusnya juga lebih kuat. Di sini kamu bisa merendam kakimu dan beristirahat sebentar soalnya perjalanan pulang yang harus kamu tempuh masih panjang, travelers.
Alternatif lainnya adalah naik bus umum dari Terminal Kampung Rambutan yang menuju ke Cianjur, travelers. Tanya dulu sama abang sopir apa bus beliau mau lewat Puncak atau enggak. Biasanya di akhir pekan bus umum akan memilih jalur Jonggol buat menghindari kemacetan. Kamu duduk manis aja di tempat dudukmu sampai bus melewati pertigaan Cibodas. Di sini kamu turun trus ganti naik angkot jurusan Cipanas-Cibodas dan angkot ini nantinya akan membawamu ke Terminal Cibodas. Sampai sini kamu bisa lanjutkan perjalanan dengan jalan kaki sampai kamu melihat papan penunjuk arah ke Curug Cibeureum.
Kayaknya asik juga ya berpetualang singkat ke Curug Cibeureum. Kalo kamu tinggal di luar Jakarta, pesan tiket pesawat dulu aja ke Jakarta atau pesan kamar hotel di Bogor dan sekitarnya
Jalan berliku menuju Curug Cibeureum
Apa sih menariknya air terjun? Mungkin pertanyaan naïf semacam ini pernah kamu dengar dari orang yang meng-under estimate kecintaanmu air terjun, atau jangan-jangan karena kamu belum pernah ngeliat air terjun sama sekali ya? Air terjun jelas beda sama air yang mengalir dari pancuran di kolam ikan atau sungai dekat rumahmu, karena di sinilah awal mula petualangan air yang terpancar dari sumber mata air rahasia di pegunungan mengalir sampai ke kota terus menuju lautan.Curug Cibeureum adalah sebuah air terjun yang termasuk dalam wilayah Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) Cibodas, Kabupaten Cianjur. Dan diperlukan sedikit usaha sebelum kamu bisa menikmati keindahannya, yaitu dengan berjalan kaki selama satu jam dari pintu masuk TNGP. Kalo kamu udah sering naik turun Gunung Gede Pangrango pasti udah ngga asing dengan Curug Cibeureum, soalnya jalurnya searah sama jalur pendakian ke dua gunung yang populer di kalangan pecinta alam itu.
Saran Pegipegi sih sebaiknya kamu berangkat ke sini pagi-pagi supaya bisa memuaskan rasa dahagamu sama pemandangan yang serba hijau dan alami di sepanjang perjalanan menuju Curug Cibeureum. Setelah beberapa menit berjalan kaki kamu akan menemukan Telaga Biru yang airnya tenang, jernih dan warnanya benar-benar biru. Menurut pengelola Curug Cibeureum, warna biru di telaga ini didapatkan dari sejenis ganggang yang tumbuh di dasar telaga, travelers.
Sekitar 2 km kemudian kamu akan melewati semacam jembatan kayu yang panjang dan meliuk-liuk di atas hamparan rumput yang dinamakan Rawa Gayonggong. Di sini kamu musti waspada karena ada beberapa lubang akibat kayu yang udah dimakan usia. Kakimu bisa terperosok di sini kalo kamu kurang berhati-hati. Kalo capek jalan berhenti aja sebentar karena pemandangan di Rawa Gayonggong cocok banget buat berselfie bersama teman atau si doi.
Abis ngelewatin Rawa Gayonggong kamu akan sampai di semacam pertigaan yang bernama Panyancangan Kuda. Di situ tertulis beberapa tempat yang bisa kamu tuju seperti pemandian air panas, Puncak Gede, Kandang Badak dan Puncak Pangrango. Ikuti aja papan yang menunjuk ke arah Curug Cibeureum n sebentar aja kamu udah nyampe di air terjun legendaris ini.
Curug Cibeureum ini spesial karena ada tiga air terjun sekaligus yang bisa kamu lihat di sana. Yang pertama adalah Curug Cibeureum, sedangkan dua lainnya adalah Curug Cikundul dan Curug Cidendeng. Curug Cibeureum lebih mudah dikenali berkat dinding tebingnya yang berhiaskan lumut merah, tanaman endemik di kawasan ini. Kalo Curug Cidendeng dan Curung Cikundul letaknya agak tersembunyi n medannya juga jauh lebih terjal. Kamu perlu hati-hati kalo berkunjung ke Curug Cibeureum di musim hujan karena debit air terjun sedang tinggi dan sudah pasti arusnya juga lebih kuat. Di sini kamu bisa merendam kakimu dan beristirahat sebentar soalnya perjalanan pulang yang harus kamu tempuh masih panjang, travelers.
Cara mengunjungi Curug Cibeureuma
Curug Cibereum berjarak sekitar 100 km dari Jakarta dan jalan menuju ke sana udah mulus dan nyaman buat dilewati. Kalo kamu pergi ke Curug Cibereum pake kendaraan pribadi, maka jalur yang musti kamu tempuh adalah Tol Jagorawi yang menuju Puncak, lurus aja sampai Cisarua, Puncak Pass, trus Ciloto n sampailah kamu di pertigaan Cibodas. Sampai sini kamu ambil arah kanan, lurus aja sampai kamu ngeliat papan penunjuk Kebun Raya Cibodas. Tapi sebaiknya kamu ngga mengambil jalur ini kalo pergi ke Curug Cibeureum di akhir pekan, pasti macet banget n weekend kamu akan berasa makin mendung n menyebalkan.Alternatif lainnya adalah naik bus umum dari Terminal Kampung Rambutan yang menuju ke Cianjur, travelers. Tanya dulu sama abang sopir apa bus beliau mau lewat Puncak atau enggak. Biasanya di akhir pekan bus umum akan memilih jalur Jonggol buat menghindari kemacetan. Kamu duduk manis aja di tempat dudukmu sampai bus melewati pertigaan Cibodas. Di sini kamu turun trus ganti naik angkot jurusan Cipanas-Cibodas dan angkot ini nantinya akan membawamu ke Terminal Cibodas. Sampai sini kamu bisa lanjutkan perjalanan dengan jalan kaki sampai kamu melihat papan penunjuk arah ke Curug Cibeureum.
Kayaknya asik juga ya berpetualang singkat ke Curug Cibeureum. Kalo kamu tinggal di luar Jakarta, pesan tiket pesawat dulu aja ke Jakarta atau pesan kamar hotel di Bogor dan sekitarnya